Jakarta (WartaNRP - NTB) Hingga hari ini Program Organisasi Penggerak (POP) yang dijanjikan pihak Kementerian Pendidikan Nasional melalui Organisasi Profesi (Orprof) masing masing di tiap daerah ternyata belum jelas juntrungan dan nasibnya.
Program Organisasi Penggerak adalah Program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan Organisasi secara masif melalui dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Salah Seorang Guru di Bima, Sumarni, S.Pd.SD. mempertanyakan janji dan komitmen Ketua Orprof FGII Dra.Tety Sulastri beberapa bulan yang lalu terkait POP tersebut,
" Iya Kabupaten Bima NTB dijanjikan mendapatkan bagian dari proposal POP Pusat melalui DPC FGII Kabupaten Bima, namun hingga kini rancangan dan proyeksi itu belum juga ada kabar beritanya di Tahun 2021 ini, tanya pengurus FGII Bima tersebut.
Selain Sumarni pengurus lainnya pun mempertanyakan hal yang sama seperti Diki misalnya, sangat menyesalkan sikap dan tindakan Ketua FGII Tety Sulastri dkk pengurus DPP yang tidak terbuka dengan hal tersebut.
" Saya berterimakasih pada pak Nukman, SH yang telah terbuka soal POP pada anggotanya melalui rapat internal kemarin, di sekertariat Bima Raya, luarbiasa pak nukman, anda sangat terbuka sekali., ucap Diki pada media.
Program Organisasi Penggerak ini bertujuan adalah agar organisasi pendidikan makin terlibat dalam membantu sekolah meningkatkan kualitas belajar siswa terutama di era pandemi seperti ini.
Ketua DPC FGII Bima, Nukman, SH, M.Si. ketika dihubungi terkait persoalan ini melalui wartanrpntb.com Rabu (3/2/2021) pada media mengatakan.
" Hingga detik ini POP belum jelas, saya sudah menelpon Ketum namun tidak pernah diangkat untuk menanyakan kejelasan program pop teraebut, dan ini sangat merugikan organisasi kita, ucapnya.
Masih Nukman, dirinya pada saat virtual meeting beberapa bulan silam pernah di plenokan dalam rapat internal bersama DPC dan DPD se Indonesia terkait hasil tersebut.
" iya bukti screenshoot sudah saya simpan terkait dengan rencana dan wacana itu bahkan pak Prof. Dr. Darmaningtyas selaku Steering pernah mengatakan bahwa kegiatan itu di tunda namun sayang belum ada alas hukumnya hingga saat ini kenapa ditunda dan kapan akan dibuka atau diaktifkan kembali, tambahnya.
Nukman, khawatir jika PoP ini tidak jelas dan batal digelar dibeberapa daerah akan memicu banyaknya anggota yang kecewa dan bahkan mengundurkan diri di keanggotaan federasi.
" iya karena tidak jujur, orang nggak percaya dan ngapain kita lebai membahas sesuatu yang tidak urgent sementara kita tidak mampu memberikan teladan kejujuran dan bicara apa adanya, tukasnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak DPP FGII yang bisa memberikan tanggapan terkait dengan ini, mengingat ponsel Ketua selalu meneruskan panggilan masuk ketika dikonfirmasi terkait persoalan ini.
Berikut screenshoot terkait hasil rapat pop fgii pusat
(001)