Seorang pemuda di Dompu jatuh tersungkur
setelah dibacok dengan parang
WARTAnrpNTB.com,- Idul Adha atau Idul Qurban seharusnya moment yang harus dinikmati dengan keluarga dan handai tauland namun tidak untuk ketiga pemuda di Manggelewa Dompu, malah di hari yang penuh berkah ini mereka dengan sengaja mengorbankan darahnya sendiri atau saling bertikai. Tragedi berdarah mewarnai hari raya qurban,
kali ini menimpa seorang pemuda berinisial HR (25) warga Dusun Jatibaru Desa Teka Sire menjadi korban amukan senjata tajam jenis parang yang diduga dilayangkan oleh Pria berinisial ER(30) warga Dusun Madalandi, Desa Soriutu, Kecamatan Manggelewa, Dompu, Selasa (20/7) sekitar pukul 15.00 wita.
Adapun kronologis kejadiannya, berawal dari korban Sdr. HR(25), menghadang ponakannya terduga pelaku Sdr. ER (30) tepatnya di depan kuburan Desa Tekasire untuk meminjam motor untuk pergi ke Kecamatan Kempo sesampai di Terminal Cabang Banggo ponakan dari terduga pelaku di turunkan paksa dengan cara didorong oleh korban,
karena lama menunggu motornya balik yang di bawa oleh korban, Ponakan dari terduga pelaku pulang ke rumahnya dengan menggunakan ojek, sesampai di rumahnya ponakan dari terduga pelaku selaku pemilik motor tersebut langsung mengadu kepada Pamannya, karena tidak terima dengan apa yang terjadi, terduga pelaku langsung mencari keberadaan korban,
Usai dibacok oleh terduga, korban mengalami luka mengenaskan terutama di bagian tangan dan kepala hingga dirinya dievakuasi ke Rumah Sakit Pratama (RSP) Manggelewa untuk mendapatkan pertolongan medis. Kapolsek Manggelewa, Iptu Abdul Malik, SH, dalam keterangannya terkait kejadian menyebutkan, korban awalnya meminta tolong dipinjamkan motor pada ponakan terduga.
"Awalnya Korban menghadang keponakan terduga pelaku, tepatnya di depan kuburan Desa Tekasire untuk meminjam motor dengan maksud mau pergi ke Kecamatan Kempo," ungkap Kapolsek.
Lanjutnya, sesampai di Terminal Cabang Banggo korban lantas menurunkan ponakan terduga secara paksa dengan cara mendorong si ponakan.
"karena lama menunggu motornya balik si ponakan pulang ke rumahnya dengan menggunakan ojek, dan langsung mengadu kepada Pamannya ER, terduga pelaku," jelas Kapolsek.
Sambung Kapolsek, karena tidak terima dengan korban terhadap ponakannya, terduga pelaku langsung mencari keberadaan Korban.
"Mendapat informasi dari temannya bahwa Korban yang membawa motor tersebut sudah berada di Rumah Sakit Pratama karena untuk berobat karena jatuh dari motor yang dipinjam secara paksa tersebut," beber Kapolsek.
Kemudian, papar Kapolsek, terduga menuju ke RSP Manggelewa untuk mencari keberadaan korban dan menemukannya sedang dalam perawatan petugas kesehatan.
"Seketika terduga pelaku langsung mengejar korban, dan langsung membacok korban dari belakang dengan menggunakan sembilan parang sehingga korban jatuh tergeletak di lantai," beber Kapolsek.
Lebih lanjut, kata Kapolsek, usai menganiaya korban, terduga lantas pulang membawa kembali motor yang dipinjam oleh korban.
"Mendengar informasi terkait kejadian tersebut Anggota piket jaga langsung meluncur TKP untuk melihat sekaligus memeriksa kondisi korban," terang Kapolsek.
Terduga pelaku berhasil diamankan petugas
Tak menunggu lama, anggota langsung memburu terduga pelaku di rumahnya untuk diamankan sekaligus barang bukti antara lain, motor dan senjata tajam yang didunakan untuk menganiaya korban "Sekitar Pukul 17.00 wita Anggota Polsek Manggelewa mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku sedang berada di rumahnya di Dusun Madalandi," imbuh Kapolsek.
Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas, Kapolsek lantas memerintahkan personil untuk menggalang warga, "sekaligus mengamankan terduga pelaku ke Mapolsek Manggelewa untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," pungkasnya. (TIM).