:) :( hihi :-) :D = :-d ;( ;-( @-) :P :o :>) (o) :p (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ x-) (k) Terkait Narasi Diksi Dinastic - Oligarkis Menyerang Dae Yandi, Begini Tanggapan Tim Koalisi - Jejak Info

Selasa, 24 September 2024

Terkait Narasi Diksi Dinastic - Oligarkis Menyerang Dae Yandi, Begini Tanggapan Tim Koalisi

 

 

JEJAKINFO, BIMA | Bakal calon Bupati Bima, Muhammad Putera Ferryandi (Dae Yandi), diserang narasi politik dinasti. Tim koalisi pemenangan memastikan narasi itu tak memengaruhi dukungan Dae Yandi dan Rostiati di Pemilihan Bupati (Pilbup) Bima 2024.

"Bagi kami isu dan narasi ini (politik dinasti) sudah biasa muncul saat pilkada. Yang jelas tidak memberikan pengaruh," klaim Ketua Tim Koalisi Pemenangan Dae Yandi-Umi Ros, Muhammad Sidik, kepada jejakInfo, Rabu (25/9)

Sebagaimana diketahui, Dae Yandi adalah putra sulung Bupati Bima dua periode Indah Dhamayanti Putri (Dinda). Dinda saat ini juga maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024 mendampingi Lalu Muhammad

Narasi politik dinasti kerap muncul saat Pilbup Bima dengan mengaitkan keluarga Dinda. Pasalnya, suami Dinda sekaligus ayah Dae Yandi, almarhum Ferry Zulkarnain (trah Kesultanan Bima), juga menjadi Bupati Bima dua periode. Narasi politik dinasti itu kini menyasar Dae Yandi.

Didi, sapaan Muhammad Sidik, menilai narasi politik dinasti tak memberikan pengaruh dan dampak negatif. Sebab, calon bupati dari trah Kesultanan Bima, mulai dari almarhum Ferry Zulkarnain hingga Indah Dhamayanti Putri, tetap menang.

Menurut Didi, meski sering diserang berbagai isu negatif terutama soal politik dinasti, dukungan terus mengalir ke pasangan Dae Yandi-Umi Ros. Faktanya, 10 dari 12 partai politik (parpol) yang memiliki kursi DPRD Kabupaten Bima mendukung Dae Yandi- Umi Ros di Pilkada 2024.

"Itu hanya riak-riak di sosial media saja. Faktanya dukungan untuk Yandi-Ros terus berdatangan," terang Didi

Didi menegaskan narasi politik dinasti tidak hanya di Pilkada 2024. Narasi serupa juga kerap muncul pada pilbup Bima sebelumnya. Namun, narasi politik dinasti itu tidak memberikan dampak atau memengaruhi dukungan ataupun berkurangnya perolehan suara.

"Yang jelas kami tetap fokus dan turun untuk menjaring suara sebanyak banyaknya," jelas Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bima ini." Tutupnya. (Wahyudin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda